Pasar Pagi Blok M

Setelah aktivitas melelahkan, rapat sampai hampir tengah malam di Kementerian Kesehatan, esoknya pun saya harus bergegas kembali ke Jogja.

Lihat jadwal… Ok, pesawat jam 10 pagi, berarti harus di bandara setidak – tidaknya jam 9 dan estimasi perjalanan sejam lah… So kunci waktu jam 8

Sabtu pagi 27 September 2014 ini, saya pagi – pagi sudah siap – siap dan jam 7 kurang dikit sudah nangkring di Metro Mini rute 610, pondok labu – blok M. Berangkat dari tempat menginap di daerah Cilandak, Fatmawati menuju Blok M untuk naik bus Damri.



Sepanjang perjalanan menuju blok M, suasana Jakarta benar – benar menyenangkan. Tiada macet, tiada kompetisi klakson, bus pun lengang tiada pengamen.

Sesampai di blok M, saya pun mencari tempat sarapan dan kebetulan sekali di blok M, memang ada pasar khusus jajanan di pagi hari. Sepertinya mulai sejak subug, karena ketika saya datang beberapa pedagang mulai berkemas kemas.

Lirik sana lirik sini, mata ini serasa berbinar – binar… Isinya makanan semua!!! Ada lontong sgulai, bubur ayam bandung, nasi gulai, nasi uduk, nasi gudeg, ayam goreng kalasan, sate dan seabrek aneka jajanan…. Hmmm, bingung bingung dehh

Akhirnya hati ini pun tertambat padaa bakuulll….?? Gudeg!!! Hahaha…. Dasar orang jogja aneh, ke jakarta makannya tetep aja gudeg…



Meskipun makan gudeg, tapi modifikasi… Si ibu pedagang jualan lauk lain, yaitu aneka sate… Nah gudeg yg saya pesan plus setusuk sate usus dan setusuk sate uritan

Hmm…. Nyam nyam, lumayan lah porsinya oke, tidak kebanyakan utk sarapan, habisnya Rp. 15 ribu saja… Mohon maap, gambarnya nggak nyambung…. hahaha, gambar penjualnya!



Selesai makan gudeg, liat jam… Ohh masih cukup waktu. Lalu mata ini pun menebar pandangan. Lalu sorot mata saya tajamkan ke arah pedagang pempek. Kemudian saya melakukan aksi pembelian pempek yg kecil kecil saja, kalo kapal selem yg gedhe males bawanya. Akhirnya saya bungkus pempek kecil kecil untuk saya bawa ikut terbang… Murah meriah, Rp. 2500 per biji.

Setelah pempek, mata ini masih penasaran dan tertuju pada gerobak bertuliskan…. Bacang panas!!!

Akhirnya saya beli satu, bacang isi daging, harganya Rp. 8 rb saja. Si pedagang bacang punya dua pilihan isi… Sapi dan Ayam, tiada babi.

Setelah itu, bacang dibungkus dan bergegas menuju pangkalan bus Damri.

Daaann… Bacangnya dimakan dalam perjalanan menuju bandara Soekarno-Hatta….

Enak euy… Bacang panass!!! Serius, nggak bohong